Pencitraan adalah salah satu aset penting sebuah perusahaan atau organisasi. Pencitraan positif menjadi daya tarik pelanggan atau calon pelanggan untuk kemudian memilih produk atau jasa dari public relations. Tujuannya untuk mendapatkan kepuasaan pelanggan.
Pencitraan perusahaan atau biasa disebut dengan corporate identity merupakan pedoman keseragaman penampilan dan perilaku yang menyatukan seluruh karyawan sehingga memudahkan pelanggan mengingat nama perusahaan dan mengaitkannya dengan suatu atribut atau sifat-sifat tertentu yang disukai. Hasil dari implementasi corporate identity disebut sebagai corporate image.
Untuk membangun corporate identity, dilakukan beberapa tahapan. Diantaranya : Tahap pertama adalah mengajukan pertanyaan seandainya perusahaan kita diwujudkan dalam bentuk manusia, akan jadi seperti apakah dia? Pertanyaan ini mempermudah asosiasi dengan sekian banyak atribut kompleks dan budaya perusahaan yang ada.
Selanjutnya adalah menurunkannya menjadi spirit atau nilai-nilai dan melakukan komunikasi internal. Kita sangat sadar bahwa langkah terpenting adalah membuat karyawan internal memahami dan meyakini identitas yang telah dirumuskan.
Apabila karyawan perusahaan telah memahami identitas ini, barulah identitas diungkapkan atau disampaikan kepada para pelanggan. Cara penyampaian identitas ini dapat dibagi menjadi hal-hal yang tangible (berwujud nyata) dan yang intangible (tidak berwujud nyata). Terakhir, pengukuran melalui riset yang akurat sangat dibutuhkan dalam rangka mencari apakah ada kesenjangan antara corporate identity yang diinginkan dengan hasilnya yang berupa corporate image. Pandangan ini yang nantinya digunakan untuk melakukan perbaikan program corporate identity tahun berikutnya.
contohnya, JTV, Stasiun televisi lokal Jawa Timur, selalu menampilkan logo
perusahaan yang disertai dengan slogan perusahaan. Namun, perusahaan tidak
mensosialisasikan makna dari logo JTV dengan baik. Hal ini menimbulkan
keambiguan terhadap makna logo JTV tersebut. Masyarakat lebih mengenal JTV,
Jawa Pos Media Televisi, sebagai Jawa Televisi atau Jawa Timur Televisi.
Fenomena keambiguan makna logo JTV, yang menunjukkan bahwa
perusahaan tidak mensosialisasikan logo dengan baik, inilah yang melatar
belakangi penelitian yang berjudul `Makna Logo JTV Surabaya Terhadap
Pencitraan Perusahaan?. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu
pemaknaan logo JTV terhadap pencitraan perusahaan
Penelitian yang dilakukan dengan metode penelitian kualitatif deskriptif
ini, memperoleh hasil bahwa melalui pemaknaan secara keseluruhan terhadap
logo dan slogan yang melekat dari logo JTV, maka diperoleh Citra JTV yang
ingin dicerminkan melalui pemaknaan logo secara keseluruhan adalah stasiun
televisi lokal Jawa Timur, yang memiliki sifat orang Jawa Timur seperti menyukai
kedamaian dan ketenangan, berani dan nakal, yang menjadi semangat bagi
perusahaan untuk tetap kokoh dan stabil serta menjadi perusahaan global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar